a.
senyawa aromatik
senyawa aromatik adalah senyawa hidrokarbon dengan ikatan tunggal dan ikatan rangkap diantara atom-atom karbonnya. kongfigurasi 6 atom karbon pada senyawa ini di kenal dengan cincin benzene.
Sifat-sifat senyawa aromatik
1.sifat fisik
senyawa aromatik adalah senyawa hidrokarbon dengan ikatan tunggal dan ikatan rangkap diantara atom-atom karbonnya. kongfigurasi 6 atom karbon pada senyawa ini di kenal dengan cincin benzene.
Sifat-sifat senyawa aromatik
1.sifat fisik
- zat cair tidak berwarna
- memiliki bau yang khas
- mudah menguap
- benzene digunakan sebagai pelarut
- tidak larut dalam pelarut polar seperti air tetapi larut dalam senyawa yang kurang polar seperti eter dan tetraklorometana.
- larut dalam berbagai pelarut organik
- benzena dapat membentuk campuran azeotrop dengan air
- densitas : 0,88
2.
sifat kimia
- bersifat toksik karsinogenik ( hati-hati menggunakan benzena sebagai pelarut hanya gunakan jika tidak ada alternatif lain misalnya toluena .
- merupakan senyawa nonpolar
- tidak begitu reaktif tetapi mudah terbakar dengan menghasilkan banyak jelaga
- lebih mudah mengalami reaksi subtitusi dari pada adisi
b. SENYAWA AROMATIS DAN STRUKTURNYA
Yang termasuk senyawa aromatis adalah
Senyawa benzena
·
Senyawa kimia dengan sifat kimia seperti benzena
1.
BENZENA
Benzena
dan Turunannya Senyawa benzena pertama kali disintesis oleh Michael Faraday pada tahun 1825, dari gas yang
dipakai sebagai bahan bakar lampu penerang.Sepuluh tahun kemudian diketahui
bahwa benzena memiliki rumus molekul C6H6 sehingga disimpulkan bahwa
benzena memiliki ikatan rangkap yang lebih banyak daripada alkena.
Dari
residu berminyak yang tertimbun dalam pipa induk gas di
London. Saat ini sumber utama benzena, benzena tersubtitusi dan senyawa
aromatic adalah petroleum : sebelumnya dari ter batubara hamper 90% senyawa
aktif bahan obat adalah senyawa aromatik : rumus struktur mempunyai inti
benzena.
a.
Struktur Benzena
Ikatan
rangkap pada benzena berbeda dengan ikatan rangkap pada alkena. Ikatan
rangkap pada alkena dapat mengalami reaksi adisi, sedangkan ikatan rangkap pada
benzena tidak dapat diadisi, tetapi benzena dapat bereaksi secara substitusi.
Contoh:
Reaksi
adisi
: C2H4 + Cl2 --> C2H4Cl2
Reaksi
substitusi : C6H6
+ Cl2 --> C6H5Cl + HCl
Menurut
Friedrich August Kekule, keenam atom karbon pada benzena tersusun secara siklik
membentuk segienam beraturan dengan sudut ikatan masing-masing 120°. Ikatan
antaratom karbon adalah ikatan rangkap dua dan tunggal bergantian
(terkonjugasi).
Analisis
sinar-X terhadap struktur benzena menunjukkan bahwa panjang ikatan antaratom
karbon dalam benzena sama, yaitu 0,139 nm. Adapun panjang ikatan rangkap dua
C=C adalah 0,134 nm dan panjang ikatan tunggal C–C adalah 0,154 nm. Jadi,
ikatan karbon-karbon pada molekul benzena berada di antara ikatan rangkap dua
dan ikatan tunggal. Hal ini menggugurkan struktur dari Kekule..
c.Tata nama senyawa aromatik
heterosiklik
Karena banyak di dapati tersebar di alam, maka umumnya senyawa heterosiklik aromatik lebih menarik perhatian para ahli kimia daripada senyawa polisiklik yang hanya mengandung atom-atom karbon dalam cincin-cincinnya. Seperti senyawa aromatik polisiklik. Sistem cincin senyawa heterosiklik aromatik juga mempunyai tata nama tersendiri. Berbeda dengan senyawa lainnya, penomoran pada cincin hetrosiklik ditetapkan berdasarkan perjanjian dan tidak berubah bagaimanapun subtituannya.
Karena banyak di dapati tersebar di alam, maka umumnya senyawa heterosiklik aromatik lebih menarik perhatian para ahli kimia daripada senyawa polisiklik yang hanya mengandung atom-atom karbon dalam cincin-cincinnya. Seperti senyawa aromatik polisiklik. Sistem cincin senyawa heterosiklik aromatik juga mempunyai tata nama tersendiri. Berbeda dengan senyawa lainnya, penomoran pada cincin hetrosiklik ditetapkan berdasarkan perjanjian dan tidak berubah bagaimanapun subtituannya.
d.Alkaloid dan asam nukleat
1.Alkaloid
Nama alkaloid banyak ditemukan pada tumbuhan yang mengandung atom nitrogen basa. Dan dapat diekstrak dari dalam bahan tumbuhan dengan asam encer. Senyawa ini disebut dengan alkaloid yang artinya “mirip alkali” setelah mengalami proses ekstraksi maka alkaloid bebas dapat diperoleh dengan pengolahan lanjutan dengan basa dalam air.
Berdasarakan strukturnya, alkaloid mempunyai struktur yang beragam dari yang sederhan sampai yang rumit. Salah satu contoh yang sederhana yaitu nikotina.
Meskipun struktur nikotina dalam dosis tinggi bersifat toksin sedangkan dalam dosis rendah nikotina bertindak sebagai stimula terhadap sistem syaraf otonom.
Contoh lain dari alkaloid dalm keadaan murni yaitu morfina, kodeina dan heroin.
1.Alkaloid
Nama alkaloid banyak ditemukan pada tumbuhan yang mengandung atom nitrogen basa. Dan dapat diekstrak dari dalam bahan tumbuhan dengan asam encer. Senyawa ini disebut dengan alkaloid yang artinya “mirip alkali” setelah mengalami proses ekstraksi maka alkaloid bebas dapat diperoleh dengan pengolahan lanjutan dengan basa dalam air.
Berdasarakan strukturnya, alkaloid mempunyai struktur yang beragam dari yang sederhan sampai yang rumit. Salah satu contoh yang sederhana yaitu nikotina.
Meskipun struktur nikotina dalam dosis tinggi bersifat toksin sedangkan dalam dosis rendah nikotina bertindak sebagai stimula terhadap sistem syaraf otonom.
Contoh lain dari alkaloid dalm keadaan murni yaitu morfina, kodeina dan heroin.