Rumus umumnya CnH2n-2
n
Rumus Nama
Rumus
Molekul
2
C2H2
etuna
CH≡CH
3
C3H4
propuna
CH≡C-CH3
4
C4H6
1-butuna
CH≡C-CH2-CH3
Tata namanya juga sama dengan Alkena, namun akhiran -ena
diganti –una
Alkuna sebagai hidrokakbon tak jenuh,
memiliki sifat menyerupai alkena tetapi lebih reaktif. Reaktiftas alkuna
disebabkan karena terbongkarnya ikatan rangkap tiga dan membentuk senyawa baru.
Atas dasar ini maka reaksi alkuna umumnya reaksi adisi. Contoh reaksi adisi
alkuna dengan gas halogen, seperti gas bromine (Br2), klorine (Cl2) dan iodine
(I2). Ikatan rangkap tiga terlepas dan senyawa halogen masuk pada kedua atom
karbon. Reaksi terus berlangsung sehingga seluruh ikatan rangkapnya terlepas,
dan membentuk senyawa haloalkana.
Reaksi
hidrogenasi 2-butuna dengan katalisator Nikel
Pemanfaatan Alkuna seperti pemanfaatan gas etuna
(asetilena) untuk pengelasan. Gas asetilena dibakar dengan gas Oksigen
mengahsilkan panas yang tinggi ditandai dengan kenaikan suhu sampai dengan 3000
ยบ C, sangat cocok untuk mengelas logam, perhatikan Gambar. Selain itu, alkuna
juga dapat dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan senyawa lain, karena
senyawa ini cukup reaktif.
Sifat fisika
alkuna secara umum mirip dengan alkana dan alkena, seperti :
- Tidak larut dalam air
- Alkuna dengan jumlah atom C sedikit berwujud gas, dengan jumlah atom C sedang berwujud cair, dan dengan jumlah atom C banyak berwujud padat.
- Berupa gas tak berwarna dan baunya khas
- mudah teroksidasi atau mudah meledak.
Kegunaan
Alkuna sebagai :
- etuna (asetilena = C2H2) digunakan untuk mengelas besi dan baja.
- untuk penerangan
- Sintesis senyawa lain.
Alkil Halida
(Haloalkana)
Senyawa
alkil halida merupakan senyawa hidrokarbon baik jenuh maupun tak jenuh yang
satu unsur H-nya atau lebih digantikan oleh unsur halogen (X = Br, Cl. I)
Sifat
fisika Alkil Halida :
- Mempunyai titik lebih tinggi dari pada titik didih Alkana dengan jumlah unsur C yang sama.
- Tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik tertentu.
- Senyawa-senyawa bromo, iodo dan polikloro lebih berat dari pada air.
Struktur
Alkil Halida : R-X
Keterangan :
R = senyawa
hidrokarbon
X = Br
(bromo), Cl (kloro) dan I (Iodo)
Berdasarkan
letak alkil dalam hidrokarbon dibagi menjadi :
- Alkil halida primer, bila diikat atom C primer
- Alkil halida sekunder, bila diikat atom C sekunder
- Alkil halida tersier, bila diikat atom C tersier
CH3-CH2-CH2-CH2-Cl
(CH3)2CH-Br
(CH3)3C-Br
Primer
sekunder
tersier
Pembuatan
Alkil Halida
- Dari alkohol
- Halogenasi
- Adisi hidrogen halida dari alkena
- Adisi halogen dari alkena dan alkuna
Penggunaan
Alkil Halida :
- Kloroform (CHCl3) : pelarut untuk lemak, obat bius (dibubuhi etanol, disimpan dalam botol coklat, diisi sampai penuh).
- Tetraklorometana = karbontetraklorida (CCl4) : pelarut untuk lemak, alat pemadam kebakaran (Pyrene).
- Freon (Freon 12 = CCl2F2, Freon 22 = CHCl2F) : pendingin lemari es, alat “air conditioner”, sebagai propellant (penyebar) kosmetik, insektisida, dsb