Sabtu, 05 Oktober 2013

ALKENA

Assalamualaikum Wr.Wb...
Apa kabar teman-teman semua?? semoga semua yang membaca artikel ini dalam keadaan sehat wal’afiaat. Amiiin..
 Seperti yang kita ketahui pembagian hidrokarbon Berdasarkan ikatan yang ada dalam rantai C-nya, senyawa hidrokarbon alifatik dibedakan atas :
1. Alkana (CnH2n+2)
2. Alkena (CnH2n)
3. Alkuna (CnH2n-2)
Naaahh... pada artikel saya sebelumnya kita telah membahas senyawa hidrokarbon golongan alkana. selanjutnya pada artikel saya kali ini saya akan membahas hidrokarbon golongan ALKENA..
Rumus Umum Alkena
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap (C = C). Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap disebut alkadiena, yang mempunyai tiga ikatan rangkap disebutalkatriena,dan seterusnya.
Bagaimana rumus umum alkena? Perhatikan senyawa-senyawa di bawah ini kemudian bandingkan!
 
 
 
 
 

Apa kesimpulan yang Anda ambil? Ya benar, alkena ternyata mengikat lebih sedikit dua atom hidrogen dibandingkan alkana. Karena rumus umum alkana CnH2+ 2, maka rumus umum alkena adalah :
CnH2n
(James E.Brady, 1990)
 
Tata Nama Alkena
1) Alkena rantai lurus
Nama alkena rantai lurus sesuai dengan nama–nama alkana, tetapi dengan mengganti akhiran –ana menjadi –ena.
Contoh:
• C2H4etena
• C3H6propena
• C4H8butena
2) Alkena rantai bercabang
Urutan penamaan adalah:
a) Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.
b) Memberi nomor, dengan aturan penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk, sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil (bukan berdasarkan posisi cabang).
c) Penamaan, dengan urutan:
- nomor atom C yang mengikat cabang
- nama cabang
- nomor atom C ikatan rangkap
- nama rantai induk (alkena)
  
Sifat kimia alkena
Alkena lebih reaktif dibandingkan alkana, karena memiliki ikatan rangkap dua C=C.
Reaksi yang terjadi pada alkena :
1.      Reaksi adisi alkena (ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal)
a.   Reaksi alkena dengan halogen (halogenasi)
CH2=CH2   +  Cl                    CH2Cl-CH2Cl
Etena klorin 1,2-dikloroetana
b.   Reaksi alkena dengan hidrogen (hidrogenasi)
CH2=CH2(g)    +  H2(g)    katalis Ni/Pt       CH3-CH3(g)
Etena etana
c.   Reaksi alkena dengan hidrogenhalida/asam halida (hidrohalogenasi)
Aturan Markovnikov : pada alkena tidak simetris atom H dari asam halida (HX) akan  terikat pada atom C yang mempunyai ikatan rangkap dan mengikat atom H lebih banyak.
CH3CH=CH2  +  HBr      CH3CH-CH3Br
1-propen a2-bromopropana
d.   Reaksi alkena dengan air (hidrasi)
Alkena bereaksi dengan air membentuk alkohol.
CH2=CH2(g)   +  H2O     katalis H+               CH3-CH2-OH(g)
Etena 300 0C, 70 atm        etanol              
e.   Reaksi alkena dengan asam sulfat (H2SO4)
CH2=CH2(g)  +  H2SO4                       
CH3-CH2-OSO3H + H2O             
C2H5OH + H2SO4
                suhu ruang panas
f.    Polimerisasi adisi pada alkena
Pada senyawa alkena jika antara molekul-molekul (manomer) yang sama mengadakan reaksi adisi, maka akan terbentuk molekul-molekul besar dengan rantai yang panjang. Peristiwa ini disebut polimerisasi. Polimer-polimer sintesis banyak dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh polimer dari alkena misalnya polietilen (plastik), polivinil klorida (pipa paralon), dan politetraetena (teflon).
Polimerisasi etena : n/2(CH2=CH2)                         
(CH2)n Etena katalis polietena
2.      Pembakaran alkena
C2H4(g)  +  3O2(g)                     
2CO2(g)  +  2H2O(g) , bersifat eksotermik
3.      Reaksi oksidasi alkena
      OH-
CH2=CH2   +  KMnO4                              
CH2OH-CH2OH 
      Etena 1,2-etanadiol (etilen glikol)
  Sifat Fisik alkena
Nama alkena
Rumus molekul
Mr
Titik leleh (0C)
Titik didih (0C)
Wujud pada 25 0C
Etena
C2H4
28
-169
-104
gas
Propena
C3H6
42
-185
-48
gas
1-Butena
C4H8
56
-185
-6
gas
1-Pentena
C5H10
70
-165
30
cair
1-Heksena
C6H12
84
-140
63
cair
1-Heptena
C7H14
98
-120
94
Cair
1-Oktena
C8H16
112
-102
122
Cair
1-Nonena
C9H18
126
-81
147
Cair
1-Dekena
C10H20
140
-66
171
Cair
Rumus umum
CnH2n










1.    Titik didih dan titik leleh alkena naik dengan pertambahan nilai Mr.
2.    Alkena bersifat non-polar sehingga sukar larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi mudah larut dalam pelarut organik non-polar seperti etanol.
3.   Sifat fisis alkena (titik didih dan titik leleh) dengan Mr yang sama (isomer) untuk rantai lurus lebih tinggi dari rantai bercabang.
4.   Titik didih senyawa alkena yang berisomer geometri, struktur cis lebih tinggi dari trans. Mislanya cis-2-butena (3,7 0C) lebih tinggi dari trans-2-butena (0,8 0C).
5.    C2-C4 berwujud gas, C5-C17 berwujud cair, dan C18 dst berwujud padat.
 
  Kegunaan Alkena sebagai :
Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O2)
      Untuk memasakkan buah-buahan
      Bahan baku industri plastik, pipa (PVC= polivinilklorida) dan teflon  karet sintetik dan alkohol
 
 
 

4 komentar:

  1. PERMASALAHAN

    PVC merupakan salah satu hasil dari polimerisasi adisi pada alkena. Kenapa polimer-polimer amorf pada poli(kloroetena) lebih fleksibel dibanding polimer-polimer kristalinnya? Dan kenapa plastik lebih fleksibel jika dibandingkan dengan PVC?
    mungkin ada teman - teman yang bisa membantu menyelesaikannya. Dimohon bantuannya teman - teman. Terima kasih.

    BalasHapus
  2. assalamualaikum wr.wb
    saya akan mencoba menjawab permasalahan anda,
    polimer-polimer amorf lebih fleksibel dibanding polimer-polimer kristalin karena gaya tarik antara ranta-rantainya cenderung lebih lemah. Akan tetapi, poli(kloroetena) murni cenderung agak keras dan kaku.Ini disebabkan oleh adanya interaksi dipol-dipol tambahan akibat polaritas ikatan karbon-klorin. Klorin jauh lebih elektronegatif dibanding karbon, sehingga menarik elektron-elektron dalam ikatan ke arahnya. Ini menjadikan atom-atom klorin sedikit engatif dan karbon sedikit positif.

    Dipol-dipol permanen ini menambah gaya tarik akibat dipol-dipol sementara yang menghasilkan gaya-gaya dispersi.Sementara, polimer kristalin merupakan polimer dengan struktur teratur mempunyai kristalinitas yang tinggi sehingga lebih kuat dan lebih tahan terhadap bahan-bahan kimia dan enzim.
    Plasticiser biasa ditambahkan ke dalam poli(kloroetena) untuk mengurangi keefektifan gaya tarik ini dan membuat plastik lebih fleksibel. Semakin banyak plastik yang ditambahkan, semalin fleksibel plastik tersebut,
    Poly(kloroetena) digunakan untuk membuat banyak barang-barang seperti pipa air, jendela plastik, insulasi kabel listrik, tikar untuk lantai dan untuk keperluan lain, alas kaki, pakaian, dan sebagainya.

    TERIMA KASIH.

    BalasHapus
  3. saya akan mencoba menjawab permasalahan anda, menurut yg saya baca, polimer amorf lebih fleksibel karena gaya tarik antara ranta-rantai polimer amorf cenderung lebih lemah dan juga strukturnya yg tidak teratur serta rendanya kemampuan kristalisas. Akan tetapi, poli(kloroetena) murni cenderung agak keras dan kaku serta tahn terhadap bahan-bahan kimia.
    terima kasih

    BalasHapus
  4. saya akan mencoba menjawab sedikit permasalahan di atas: polimer amorf lebih fleksibel dibanding polimer kristalin karena polimer amorf merupakan polimer yang mempunyai struktur yang tidak teratur, mempunyai kristalinitas rendah dan bersifat tidak keras. Sementara, polimer kristalin merupakan polimer dengan struktur teratur mempunyai kristalinitas yang tinggi sehingga lebih kuat dan lebih tahan terhadap bahan-bahan kimia dan enzim.

    BalasHapus