Rabu, 18 Desember 2013

ETER


Pengertian Eter
Eter adalah nama segolongan senyawa organik yang mengandung unsur-unsur C, H, dan O dengan rumus umum R-O-R'. Bila rumus umum ini dikaitkan dengan rumus air (HOH), maka eter dapat dianggap sebagai turunan dialkil dari senyawa air.
Eter dapat digilongkan menjadi dua jenis, yaitu eter simetris dan eter asimetris. Kalau dalam rumus umum eter R = R', maka eter tersebut dinamakan eter sederhana atau eter simetrik. Tetapi bila R ≠ R', dinamakan eter campuran atau eter asimetrik. Di samping yang mempunyai gugus alkil (R) terdapat pula eter yang mengandung gugus aril (Ar) yang rumus umumnya dinyatakan dengan Ar-O-Ar' atau Ar-O-'R.

Struktur Eter
Eter mempunyai rantai C-O-C  yang mempunyai sudut ikatan sebesar 104,5ยบ dan jarak antara atom C dengan O adalah sekitar 140 pm. Halangan rotasi untuk ikatan C-O sangat kecil. Ikatan oksigen dalam eter, alkohol dan air sangatlah mirip. Pada teori ikatan valensi, hibridisasi oksigen adalah sp3.
Oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, dengan demikian hidrogen alfa eter bersifat lebih asam daripada hidrokarbon sederhana, tetapi jauh kurang asam dibandingkan dengan hidrogen alfa golongan karbonil (seperti aldehida dan keton).

Sifat-Sifat Eter
Berbeda dengan senyawa-senyawa alkohol, eter mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1) Titik didih rendah sehingga mudah menguap
2) Sulit larut dalam air, karena kepolarannya rendah
3) Sebagai pelarut yang baik senyawa-senyawa organik yang tak larut dalam air
4) Mudah terbakar
5) Pada umumnya bersifat racun
6) Bersifat anastetik (membius)
7) Eter sukar bereaksi, kecuali dengan asam halida kuat (HI dan H Br)

Eter memiliki beberapa sifat khas, yaitu:
1. Sifat Fisis
  • Senyawa eter dengan rantai C pendek berbentuk cair pada suhu kamar
  • Semakin panjang rantai C suatu senyawa eter, maka titik didihnya akan semakin tinggi, namun tetap relatif rendah dibandingkan alkohol
  • Kurang polar sehingga susah/tidak dapat larut dalam air. Pada suhu kamar, kelarutan eter dalam air hanya 1,5%
2. Sifat Kimia
  • Eter mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air
  • Secara umum merupakan senyawa yang reaktifitasnya rendah, namun masih lebih tinggi dibandingkan alkana
  • Tidak dapat bereaksi dengan logam aktif
  • Dapat bereaksi dengan fosfor pentaklorida (PCl5)
  • Dapat terurai oleh asam halida

Eter merupakan suatu senyawa organik yang tidak terlalu reaktif. Dengan kata lain, eter hanya dapat mengalami reaksi khusus. Reaksi terhadap eter adalah:
1.    Reaksi oksidasi eter
2.    Reaksi eter dengan asam
3.    Reaksi hidrolisis eter
4.    Reaksi eter dengan halogen



4 komentar:

  1. Permasalahan

    Mengapa eter sukar bereaksi, kecuali dengan asam halida kuat (HI dan HBr)?

    BalasHapus
  2. Eter dapat diuraikan oleh senyawa-senyawa hidrogen halida (HX), terutama asam iodida (HI). Berikut adalah reaksi eter dengan asam halida:
    Asam halida terbatas: R-O-R’ + HI → R-OH + R’-I
    Asam halida berlebih: R-O-R’ + 2HI → R-I + R’-I + H2O
    • Kekuatan asam halida bertambah dari HF ke HI. Jadi HF > HCl > HBr > HI
    TERIMA KASIH.

    BalasHapus
  3. Baiklah saudari rahma saya akan memncoba menjawab permasalahan anda:
    R – O – R1 + HX ---> R – O – H + RX
    eter hanya bereaksi dengan asam halida kuat karena H pada asam halida akan berikatan dengan alkil terpanjang membentuk alkohol
    Dan gugus alkil yang pendek membentuk alkil halida
    Contoh :
    CH3 – O – CH2 – CH3 + H Br ---> CH3 – CH2 – OH + CH3Br
    Metoksi etana As. Bromida Etanol Bromo Metana
    TERIMA KASI

    BalasHapus
  4. Saya akan coba membantu, menurut saya eter tidak dapat bereaksi jika dengan logam natrium, karena natrium adalah logam yang aktif,Sifat-Sifat Eter Bersifat anastetik (membius) Eter sukar bereaksi, kecuali dengan asam halida kuat (HI dan H Br) R–O–R1 + HX . R–O–H + RX Dengan ketentuan : ◦ gugus alkil yang panjang yang membentuk alkohol ◦ gugus alkil yang pendek membentuk alkil halida.Sekian dari saya.

    BalasHapus