ALKENA
Assalamualaikum Wr.Wb...
Apa
kabar teman-teman semua?? semoga semua yang membaca artikel ini dalam keadaan
sehat wal’afiaat. Amiiin..
Seperti
yang kita ketahui pembagian hidrokarbon Berdasarkan ikatan yang ada dalam
rantai C-nya, senyawa hidrokarbon alifatik dibedakan atas :
1.
Alkana (CnH2n+2)
2.
Alkena (CnH2n)
3.
Alkuna (CnH2n-2)
Naaahh...
pada artikel saya sebelumnya kita telah membahas senyawa hidrokarbon golongan
alkana. selanjutnya pada artikel saya kali ini saya akan membahas hidrokarbon
golongan ALKENA..
Rumus
Umum Alkena
Alkena adalah
hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap (C = C).
Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap disebut alkadiena, yang mempunyai tiga ikatan rangkap disebutalkatriena,dan seterusnya.
Bagaimana
rumus umum alkena? Perhatikan senyawa-senyawa di bawah ini kemudian bandingkan!
Apa
kesimpulan yang Anda ambil? Ya benar, alkena ternyata mengikat lebih sedikit
dua atom hidrogen dibandingkan alkana. Karena rumus umum alkana CnH2n + 2, maka
rumus umum alkena adalah :
CnH2n
(James
E.Brady, 1990)
Tata
Nama Alkena
1)
Alkena rantai lurus
Nama
alkena rantai lurus sesuai dengan nama–nama alkana, tetapi dengan mengganti
akhiran –ana menjadi –ena.
Contoh:
• C2H4etena
• C3H6propena
• C4H8butena
2)
Alkena rantai bercabang
Urutan
penamaan adalah:
a)
Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan
rangkap.
b)
Memberi nomor, dengan aturan penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai
induk, sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil (bukan berdasarkan
posisi cabang).
c)
Penamaan, dengan urutan:
-
nomor atom C yang mengikat cabang
-
nama cabang
-
nomor atom C ikatan rangkap
-
nama rantai induk (alkena)
Sifat kimia alkena
Alkena lebih reaktif dibandingkan alkana, karena
memiliki ikatan rangkap dua C=C.
Reaksi yang terjadi pada alkena :
1. Reaksi adisi alkena (ikatan rangkap menjadi ikatan
tunggal)
a. Reaksi alkena dengan halogen (halogenasi)
CH2=CH2 + Cl2 CH2Cl-CH2Cl
Etena klorin
1,2-dikloroetana
b. Reaksi alkena dengan hidrogen (hidrogenasi)
CH2=CH2(g)
+ H2(g) katalis
Ni/Pt CH3-CH3(g)
Etena etana
c. Reaksi alkena dengan hidrogenhalida/asam halida
(hidrohalogenasi)
Aturan Markovnikov : pada alkena tidak simetris atom H dari
asam halida (HX) akan terikat pada atom C yang mempunyai ikatan rangkap
dan mengikat atom H lebih banyak.
CH3CH=CH2 +
HBr CH3CH-CH3Br
1-propen a2-bromopropana
d.
Reaksi alkena dengan air
(hidrasi)
Alkena bereaksi dengan air membentuk alkohol.
CH2=CH2(g) + H2O
katalis H+
CH3-CH2-OH(g)
Etena 300 0C,
70 atm
etanol
e. Reaksi
alkena dengan asam sulfat (H2SO4)
CH2=CH2(g) + H2SO4
CH3-CH2-OSO3H + H2O
C2H5OH + H2SO4
suhu ruang panas
f. Polimerisasi adisi pada alkena
Pada senyawa alkena jika antara molekul-molekul
(manomer) yang sama mengadakan reaksi adisi, maka akan terbentuk
molekul-molekul besar dengan rantai yang panjang. Peristiwa ini disebut
polimerisasi. Polimer-polimer sintesis banyak dibutuhkan dalam kehidupan
sehari-hari. Contoh polimer dari alkena misalnya polietilen (plastik),
polivinil klorida (pipa paralon), dan politetraetena (teflon).
Polimerisasi etena : n/2(CH2=CH2)
(CH2)n Etena katalis polietena
2. Pembakaran alkena
C2H4(g) + 3O2(g)
2CO2(g) + 2H2O(g) ,
bersifat eksotermik
3. Reaksi oksidasi alkena
OH-
CH2=CH2 + KMnO4
CH2OH-CH2OH
Etena
1,2-etanadiol (etilen glikol)
Sifat Fisik alkena
Nama alkena
|
Rumus molekul
|
Mr
|
Titik leleh (0C)
|
Titik didih (0C)
|
Wujud pada 25 0C
|
Etena
|
C2H4
|
28
|
-169
|
-104
|
gas
|
Propena
|
C3H6
|
42
|
-185
|
-48
|
gas
|
1-Butena
|
C4H8
|
56
|
-185
|
-6
|
gas
|
1-Pentena
|
C5H10
|
70
|
-165
|
30
|
cair
|
1-Heksena
|
C6H12
|
84
|
-140
|
63
|
cair
|
1-Heptena
|
C7H14
|
98
|
-120
|
94
|
Cair
|
1-Oktena
|
C8H16
|
112
|
-102
|
122
|
Cair
|
1-Nonena
|
C9H18
|
126
|
-81
|
147
|
Cair
|
1-Dekena
|
C10H20
|
140
|
-66
|
171
|
Cair
|
Rumus umum
|
CnH2n
|
||||
1. Titik didih dan titik leleh alkena naik dengan
pertambahan nilai Mr.
2. Alkena bersifat non-polar sehingga sukar larut
dalam pelarut polar seperti air, tetapi mudah larut dalam pelarut organik
non-polar seperti etanol.
3. Sifat fisis alkena (titik didih dan titik leleh)
dengan Mr yang sama (isomer) untuk rantai lurus lebih tinggi dari rantai
bercabang.
4. Titik didih senyawa alkena yang berisomer geometri,
struktur cis lebih tinggi dari trans. Mislanya cis-2-butena (3,7 0C)
lebih tinggi dari trans-2-butena (0,8 0C).
5. C2-C4 berwujud gas, C5-C17 berwujud
cair, dan C18 dst berwujud padat.
Kegunaan
Alkena sebagai :
Dapat digunakan sebagai obat
bius (dicampur dengan O2)
Untuk memasakkan buah-buahan
Bahan baku industri plastik, pipa (PVC= polivinilklorida) dan teflon karet sintetik dan alkohol
PERMASALAHAN
BalasHapusPVC merupakan salah satu hasil dari polimerisasi adisi pada alkena. Kenapa polimer-polimer amorf pada poli(kloroetena) lebih fleksibel dibanding polimer-polimer kristalinnya? Dan kenapa plastik lebih fleksibel jika dibandingkan dengan PVC?
mungkin ada teman - teman yang bisa membantu menyelesaikannya. Dimohon bantuannya teman - teman. Terima kasih.
assalamualaikum wr.wb
BalasHapussaya akan mencoba menjawab permasalahan anda,
polimer-polimer amorf lebih fleksibel dibanding polimer-polimer kristalin karena gaya tarik antara ranta-rantainya cenderung lebih lemah. Akan tetapi, poli(kloroetena) murni cenderung agak keras dan kaku.Ini disebabkan oleh adanya interaksi dipol-dipol tambahan akibat polaritas ikatan karbon-klorin. Klorin jauh lebih elektronegatif dibanding karbon, sehingga menarik elektron-elektron dalam ikatan ke arahnya. Ini menjadikan atom-atom klorin sedikit engatif dan karbon sedikit positif.
Dipol-dipol permanen ini menambah gaya tarik akibat dipol-dipol sementara yang menghasilkan gaya-gaya dispersi.Sementara, polimer kristalin merupakan polimer dengan struktur teratur mempunyai kristalinitas yang tinggi sehingga lebih kuat dan lebih tahan terhadap bahan-bahan kimia dan enzim.
Plasticiser biasa ditambahkan ke dalam poli(kloroetena) untuk mengurangi keefektifan gaya tarik ini dan membuat plastik lebih fleksibel. Semakin banyak plastik yang ditambahkan, semalin fleksibel plastik tersebut,
Poly(kloroetena) digunakan untuk membuat banyak barang-barang seperti pipa air, jendela plastik, insulasi kabel listrik, tikar untuk lantai dan untuk keperluan lain, alas kaki, pakaian, dan sebagainya.
TERIMA KASIH.
saya akan mencoba menjawab permasalahan anda, menurut yg saya baca, polimer amorf lebih fleksibel karena gaya tarik antara ranta-rantai polimer amorf cenderung lebih lemah dan juga strukturnya yg tidak teratur serta rendanya kemampuan kristalisas. Akan tetapi, poli(kloroetena) murni cenderung agak keras dan kaku serta tahn terhadap bahan-bahan kimia.
BalasHapusterima kasih
saya akan mencoba menjawab sedikit permasalahan di atas: polimer amorf lebih fleksibel dibanding polimer kristalin karena polimer amorf merupakan polimer yang mempunyai struktur yang tidak teratur, mempunyai kristalinitas rendah dan bersifat tidak keras. Sementara, polimer kristalin merupakan polimer dengan struktur teratur mempunyai kristalinitas yang tinggi sehingga lebih kuat dan lebih tahan terhadap bahan-bahan kimia dan enzim.
BalasHapus